Info Terkini

Kumpulan informasi menarik yang bermanfaat

ICMI NILAI RENCANA UNPATTI PECAT 10000 MAHASISWA TERLALU GEGABAH

Sekretaris Organisasi Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ruslan Tawiri, menilai rencana manajemen Universitas Patimura (Unpati) Ambon untuk mengeluarkan atau mengeluarkan 10.000 mahasiswa terlalu terburu-buru.

Tawiri menyebut langkah rektor unpatti Ambon, MJ Sabtino, benar-benar gegabah. Menurutnya, ini merupakan pengkhianatan terhadap sumber daya manusia.

Baginya, akademisi juga perlu memantau status akademik dan perkembangannya secara detail, bukan 10.000 mahasiswa yang akan segera dibocorkan.

“Misalnya ada siswa yang belum daftar ulang, ini harus diklarifikasi lagi setidaknya ada laporan perkembangan status siswa tersebut,” kata Tawiri dalam konferensi pers yang diadakan di Ambon, Jumat (5/5). /31).

Dia bertanya-tanya mengapa seluruh beban tanggung jawab ditempatkan pada siswa. Sedangkan baginya, tugas administrasi, akademik dan kemahasiswaan adalah untuk melihat perkembangan para siswa tersebut.

“Diduga ada pengabaian khusus dalam kegiatan akademik mahasiswa. Hal ini dapat ditelusuri melalui laporan kemajuan akademik universitas tentang mahasiswa apakah akademisi melakukan tonggak akademik seperti penilaian, peringatan, dll.”

Dikatakan, dalam situasi seperti itu, manajemen universitas tidak boleh secara eksplisit menyatakan bahwa itu harus dilakukan untuk mahasiswanya. “Administrasi universitas tidak serta merta melepaskan tanggung jawab secara sepihak karena harus ada kebijakan, setidaknya ada alternatif solusi untuk menyelamatkan SDM,” ujarnya.

Baginya, dengan posisi dan status kelembagaan Unpatti sebagai Badan Layanan Umum (BLU), para mahasiswa ini masih bisa diselamatkan setidaknya dengan simulasi dan kebijakan universitas sendiri. “Ada banyak sumber BLU yang bisa dimanipulasi untuk dana talangan, apalagi jika ada subsidi untuk siswa miskin,” jelasnya.

Tawiri mengatakan, masyarakat juga harus membuka mata terkait dugaan praktik kecurangan akademik yang menurutnya berdampak besar bagi mahasiswa seperti yang terjadi saat ini.

“Oleh karena itu, jika tidak mungkin menyelamatkan 10.000 mahasiswa sama sekali, maka direktorat juga perlu melakukan investigasi lebih lanjut terkait kegiatan akademik universitas yang juga merugikan dan berdampak pada mahasiswa,” kata Tawiri.

Perlu dicatat bahwa 10.000 siswa dikeluarkan, karena banyak dari mereka tidak menyelesaikan studi mereka sampai batas waktu yang ditentukan oleh universitas. Jadi kebijakan itu diambil oleh rektor universitas. Sementara itu, rektor unpatti, M.J. Saptino, yang dikonfirmasi stasiun berita ambon melalui telepon selulernya, tidak dijawab. SMS yang dikirim tidak dijawab.

Bisnis Koe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas